MAKALH
TENTANG PERILAKU ORGANISASI DI MASADEPAN
MATA KULIAH PERILAKU KEORGANISASIAN
Dosen Pengampu
Syaiful Bakhri, S.Sos, M.M
Disusun Oleh :
Nama : Diyanti Fertiwi
Npm : 2013-210-172
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI ( STIE )
LAMPUNG TIMUR
2015
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya.
Kami selaku penyusun sadar bahwa penulisan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh sebab itu penulis selalu mengharapkan kritik dan saran dari anda demi perbaikan. Selanjutnya, kami mengucapkan terimakasih yang sebanyak-banyaknya kepadas emua pihak yang telah membantu terselesaikannya pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua kekurangan penulisan makalah ini, baik dalam susunan dan penulisannya yang salah, penulis memohon maaf dan berharap semoga penulisan makalah ini bermanfaat kepada saya selaku penulis dan umumnya kepada pembaca.
Sukadana , Desember 2015
Penulis
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI
BAB IPENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan Permasalahan
BAB IIPEMBAHASAN
2.1 Pengertian Perilaku Organisasi
2.2 Disiplin Ilmu yang Mendukung Perilaku Organisasi
2.3 Tantangan Perilaku Organisasi di Masa Depan
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
Berbicara mengenai perilaku organisasi berarti membahas tentang perilaku manusia. Manusia adalah pendukung utama setiap organisasi apapun bentuknya. Perilaku manusia yang berada dalam suatu kelompok atau organisasi adalah awal dari perilaku organisai itu.
Persoalan-persoalan organisasi cenderung semakin ruwet, karena manusia baik sebagai individu maupun anggota kelompok selaku pendukung utama suatu organisasi maupun bentuknya, miliki perilaku dan pembawaan yang berbeda-beda dan cenderung berkembang mempengaruhi perilaku organisasi.
Hal ini merupakan tantangan yang harus dihadapi oleh setiap manajer atau pimpinan organisasi. Oleh sebab itu pembahasan masalah didalam organisasi atau perilaku organisasi merupakan suatu hal yang sangat urgen untuk secara terus-menerus dipelajari.
1.2 Rumusan Masalah
- Apa Pengertian Perilaku Organisasi?
- Apa Saja Disiplin Ilmu Yang Mendukung Perilaku Organisas?i
- Apa Tantangan Perilaku Organisasi Di Masa Depan?
Tujuan permasalahan dalam makalah ini adalah mengetahui pengertian perilaku organisasi, disiplin ilmu yang mendukung perilaku organisasi dan tantangan perilaku organisasi di masa depan.
BAB II
PEMBAHASAN
Menurut Stephen P. Robbbins Perilaku Organisasi adalah bidang studi yang mempelajari dampak perorangan, kelompok, dan struktur pada perilaku dalam organisasi dengan tujuan mengaplikasikan pengetahuan semacam itu untuk memperbaiki efektivitas organisasi.
Menurut Gitosudarmo 1996 menyebutkan perilaku keorganisasian sebagai suatu bidang ilmu yang mempelajari interaksi manusia dalam organisasi yang meliputi studi yang sistematis tentang perilaku, struktur dan proses dalam organisasi.
Jadi, Prilaku Organisasi adalah Sebuah bidang khusus yang mempunyai pokok ilmu pengetahuan yang umum. Perilaku Organisasi juga mengajarkan tiga faktor penentu perilaku dalam organisasi mulai dari individu, kelompok sampai struktur. Selain itu, Perilaku Organisasi juga menerapkan ilmu pengetahuan yang diperoleh tentang individu, kelompok dan struktur terhadap perilaku untuk membuat organisasi bekerja secara efektif.
2.2 Disiplin Ilmu yang Mendukung Perilaku Organisasi.
Perilaku Organisasi merupakan ilmu terapan yang dibentuk berdasarkan kontribusi dari sejumlah bidang ilmu yang berkaitan dengan perilaku. Adapun bidang ilmu utama yang terkait antara lain psikologi, psikologi social, sosiologi dan antropologi.
a)Psikologi (Psychology) adalah ilmu pengetahuan yang berusaha mengukur, menjelaskan, dan terkadang mengubah perilaku manusia dan makhluk lain.
b)Psikologi Sosial (Social Psychology) yaitu bidang dalam psikologi yang memadukan konsep dari psikologi dan sosiologi serta berfokus pada pengaruh seseorang terhadap orang lainnya.
c)Sosiologi (Sociology) mempelajari manusia dalam kaitannya dengan lingkungan sosial dan kultur mereka.
d)Antropologi (Anthropology) adalah studi kemasyarakatan untuk mempelajari manusia dan aktivitas-aktivitas mereka.
2.3 Tantangan Perilaku Organisasi Di Masa Depan
Tantangan dalam Perilaku Organisasi artinya adalah suatu hambatan yang harus dihadapi agar ditemukannya jalan keluar yang baik. Beberapa tantangan yang terdapat pada Perilaku Organisasi adalah :
a)Merespons Globalisasi.
Organisasi tidak lagi dipisahkan oleh batasan-batasan nasional. Melainkan sudah menjadi sebuah desa global. Dalam prosesnya, pekerjaan manajer mengalami perubahan.
b)Mengelola Keragaman Angkatan Kerja.
Keragaman angkatan kerja (workforce divercity) menerangkan konsep bahwa organisasi menjadi semakin heterogen dalam gender, usia, ras, etnik, orientsi seksual, dan keterlibatan berbagai kelompok lain.
c)Meningkatkan Kualitas dan Produktivitas.
Ketika banyak pesaing baru bermunculan, maka hal yang harus dilakukan seorang manajer adalah meningkatkan kualitas agar barang atau jasanya tetap laku dipasaran. Sekarang ini banyak organisasi yang kelebihan kapasitas, yang mengakibatkan kompetisi meningkat, dan kompetisi yang meningkat memaksa para manajer untuk mengurangi biaya dan pada saat yang bersamaan, meningkatkan produktivitas organisasi serta kualitas produk dan jasa yang mereka tawarkan. Perilaku Organisasi akan memberikan wawasan penting untuk membantu manajer mewujudkan perubahan tersebut.
Pada masa kekurangan tenaga kerja, upah dan tunjangannya yang bagus tidak akan cukup untuk mendapatkan dan mempertahankan karyawan yang terampil. Para manajer membutuhkan strategi perekrutan dan pemeliharaan yang canggih. Selain itu, manajer harus mengubah praktik-praktik organisasi untuk mencerminkan kebutuhan dari angkatan kerja yang lebih tua dan memikirkan cara-cara untuk memotivasi pekerja lebih muda yang merasa terhambat ketika kolega-kolega yang lebih tua tidak pension.
Untuk organisasi-organisasi yang bergerak dibidang jasa, tidak dapat dipungkiri lagi bahwa organisasi tersebut selalu berhubungan dengan para pelanggannya langsung. Karena suatu organisasi tidak bisa bertahan tanpa pelanggan maka manajemen harus memastikan bahwa karyawan-karyawannya melakukan yang terbaik untuk menyenangkan pelanggan-pelanggannya tersebut.
Kebanyakan organisasi mengalami kegagalan karena karyawannya gagal menyenangkan pelanggan. Jadi, manajemen harus menciptakan sebuah kultur yang responsive terhadap pelanggan.
Keahlian mendasar manajemen yang terdiri dari Keahlian Teknis (Technical Skill), Keahlian Personal (Human Skill), Keahlian Konseptual (Conceptual Skill).
Saat ini, manajer berbuat lebih jauh dengan memungkinkan para karyawan sepenuhnya mengendalikan kerja mereka. Jumlah organisasi yang menggunakan tim yang mandiri, bekerja tanpa pengawasan bos, semakin banyak.
Apa yang terjadi? Yang terjadi adalah manajer mulai memberdayakan karyawan (empowering employes): membuat karyawan-karyawan bertanggung jawab atas apa yang mereka lakukan.
Mereka membuat karyawan bertanggung jawab sepenuhnya atas apa yang mereka lakukan, dan dengan demikian, manajer dipaksa untuk belajar melepaskan kendali, sementara karyawan dipaksa untuk belajar bertanggung jawab atas kerja mereka dan membuat keputusan-keputusan yang tepat.
Organisasi yang berhasil saat ini harus membantu perkembangan inovasi dan menguasai seni perubahan atau mereka akan menjadi kandidat kepunahan. Kemenangan akan diraih oleh organisasi yang mempertahankan fleksibelitas, terus-menerus meningkatkan kualitas, serta mengalahkan kompetisi mereka dengan pasar yang terus-menerus memiliki aliran produk dan jasa yang inovatif.
Tantangan bagi manajer adalah menstimulasi kreativitas dan daya tahan karyawan mereka terhadap perubahan.
Perubahan menghadirkan kesementaraan (temporarines). Selama beberapa tahun terakhir, globalisasi, perluasan kapasitas dan kemajuan dalam bidang teknologi telah digabungkan untuk memotivasi agar organisasi bertindak cepat dan fleksibel bila ingin bertahan. Hasilnya adalah saat ini sebagian besar manajer dan karyawan bekerja dalam suasana yang dikategorikan “sementara”.
Cara mengatasinya adalah para karyawan harus terus memperbaharui pengetahuan dan keahlian mereka agar sesuai dengan kriteria pekerjaan yang baru. Selain itu juga, Manajer dan karyawan pada zaman sekarang harus belajar menghadapi kesementaraan ini agar organisasinya tetap berjalan. Mereka harus belajar hidup dengan fleksibelitas, spontanitas, dan ketidakpastian dengan situasi yang ada.
Kini zaman sudah canggih, komputerisasi, internet dan kemampuan menghubungkan computer dalam organisasi dan antar organisasi telah menciptakan sebuah tempat kerja yang berbeda untuk banyak karyawan terutama dalam hal berorganisasi. Hal inilah yang membuat sistem organisasi kontemporer berubah menjadi sistem organisasi berjaringan, yang mengakibatkan berubahnya cara orang bekerja.
Pekerjaan manajer berbeda ketika berada dalam sebuah organisasi berjaringan terutama yang terkait dengan mengatur individu. Contohnya adalah memberikan motivasi, memberikan keputusan kini menjadi “online” dan ini membutuhkan teknik yang berbeda bila dibandingkan dengan individu yang hadir secara fisik di suatu lokasi.
Sejumlah angkatan telah menambah ketidak jelasan batas antara kehidupan kerja dan kehidupan pribadi para karyawan. Karyawan semakin menyadari bahwa pekerjaan telah mengesampingkan kehidupan pribadi mereka, dan mereka tidak bahagia karenanya. Sebagai contoh, sebuah survey yang baru-baru ini dilakukan menyatakan bahwa karyawan menginginkan pekerjaan yang member mereka fleksibelitas jadwal kerja sehingga mereka bisa mengatur konflik kehidupan-pekerjaan dengan lebih baik.
k)Meningkatkan Perilaku Etis.
Dalam suatu organisais tak jarang para karyawannya berprilaku melanggar peraturan, berbuat asal-asalan, berprilaku tidak jujur hanya untuk mempertahankan kedudukannya agar tidak turun atau bergeser. Dalam hal ini para anggota organisasi menghadapi dilemma etika (ethical dileema) situasi dimana mereka diharuskan mendefinisikan kelakuan yang benar dan yang salah.
Selama ini apa yang merupakan perilaku beretika tidak pernah didefinisikan dengan jelas, dan selama tahun-tahun terakhir batas yang membedakan hal yang benar dan yang salah menjadi semakin samar. Karyawan melihat individu lain di sekeliling mereka terlibat dalam prakti-praktik tidak etis, sehingga mengakibatkan karyawan yang lain bingung apakah ia harus mengikutinya, atau harus melaporkan kepada atasan atas perilaku karyawan yang lain tidak etis.
Manajer dan organisasi merespons masalah ini dari sejumlah arah. Mereka menulis dan mendistribusikan kode-kode etika untuk membimbing karyawan menyelesaikan dilemma etika. Mereka melakukan memberikan seminar dan program pelatihan serupa untuk berusaha meningkatkan perilaku etis.
BAB III
PENUTUP
Perilaku Orgnisasi adalah bidang studi yang menyelidiki pengaruh yang dimiliki oleh individu, kelompok, dan struktur terhadap perilaku dalam suatu organisasi, dan bidang ini diterapkan untuk membuat organisasi bergerak lebih Efektif. Secara khusus, Perilaku Organisasi fokus pada cara peningkatan produktivitas; mengurangi tingkat ketidak hadiran tanpa izin, perputaran karyawan, dan perilaku menyimpang di tempat kerja; serta meningkatkan perilaku kawargaan organisasional dan kepuasan kerja.
Perilaku Organisasi memberikan banyak tantangan bagi para manajer. Bidang ini menawarkan khusus untuk meningkatkan keahlian personal seorang manajer. Perilaku Organisasi juga menghargai perbedaan dan membantu manajer melihat manfaat dari keragaman angkatan kerja dan praktik yang mungkin perlu diubah ketika bekerja di Negara yang berbeda-beda.
Perilaku Organisasi bisa meningkatkan kualitas dan produktivitas karyawan dengan memberi tahu para manajer cara memberikan wewenang kepada orang-orang mereka, merancang dan mengimplementasikan program-program perubahan, meningkatkan layanan pelanggan dan membantu karyawan menangani konflik kehidupan-pekerjaan. Bidang ini memberi saran-saran unuk membantu para manajer memenuhi kekurangan tenaga kerja yang kronis. Bidang ini juga bisa membantu manajer menangani kesementaraan dan mempelajari cara-cara untuk menstimulasi inovasi. Terakhir, PO memberi manajer bimbingan dalam menciptakan iklim kerja yang sehat.
DAFTAR PUSTAKA
Arifin. Perilaku Keorganisasian. stiem.blogspot.in/2009/04/perilaku- keorganisasian.html.
Chorizon Sinar Arainy. Resume Perilaku organisasi Direpresentasikan. m.freindfeed-
media.com/…/html. 28 November 2015.
Sri Wahyuni. Prilaku Organisasi. Yhunie-manyun.blogspot.com/2014/06/perilaku-organisasi.html.